Sunday, April 29, 2012

SAPTA ETIKA BERBURU

Referensi

  1. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA MEMELIHARA KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KESOPANAN DI MANAPUN SAYA BERBURU.
  2. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA MEMATUHI SEGALA PERATURAN YANG BERLAKU TENTANG BERBURU DAN PENGGUNAAN BERBAGAI SENJATA API TERUTAMA PENGGUNAAN SENJATA BERBURUI DAN CARA-CARA PENGAMANANNYA.
  3. SAYA AKAN BERUSAHA DENGAN AJAKAN-AJAKAN DAN CARA-CARA YANG DAPAT MEYAKINKAN AGAR YANG BERBURU DENGAN SAYA JUGA MEMATUHI SEGALA PERATURAN YANG BERLAKU YANG MENYANGKUT PERBURUAN, SATWA YANG DILINDUNGI DAN SENJATA API.
  4. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA TIDAK MENYIA-NYIAKAN SATWA HASIL BURUAN SAYA.
  5. SAYA AKAN BERUSAHA MENJADI PEMBURU YANG TERAMPIL DAN PENEMBAK YANG MAHIR UNTUK DAPAT MENJAMIN TEMBAKAN YANG TEPAT TANPA MENIMBULKAN PENDERITAAN BAGI SATWA YANG DIBURU.
  6. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA MEMBANTU USAHA-USAHA KONSERVASI YANG MENJAMIN KELESTARIAN SATWA BURUAN DAN KELANGSUNGAN OLAHRAGA BERBURU BAGI GENERASI PENERUS.
  7. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA MENJADI TELADAN BAGI PEMBURU-PEMBURU REMAJA AGAR MAU MENGEMBANGKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN YANG PERLU DIMILIKI UNTUK MENJADI PEMBURU YANG BAIK.

Jenis dan Tipe Pellets

Referensi
TIPE PELURU
A. Bentuk Dasar

1. DIABOLO ; Kebanyakan pellet (mimis) memiliki pinggang menyempit (rok) yang dikenal sebagai model Diabolo. Rok yang tipis dan mengembang tsb akan mengikat alur laras dan berfungsi sebagai penyekat udara (air seal) untuk efisiensi terbaik.

Wadcutter (permukaan rata) : utamanya untuk target karena menghasilkan lubang tembakan yang jelas dan rapi untuk menentukan nilai. Tapi bagus juga untuk hunting dengan hi power rifle karena energi tembakan (knock down power) akan lebih besar pada hewan buruan yang kecil. Pelor yang kencang sampai tembus terkadang tidak langsung mematikan.

2. SILINDER ; Beberapa pellet lainnnya memiliki dinding bundar yang lurus/rata, seperti pipa/silinder. Cincin/gelang/ring kemudi pada bagian belakang dari pellet ini berfungsi sama seperti rok Diabolo.
Tekstur dinding pellet terdiri dari ; SMOOTH/Glatt (polos/licin) dan RIBBED/Gereffelt (bergaris). Ini hanyalah segi desain/model, tidak ada perbedaan secara prinsipil pada aerodinamika (flight trajectory) maupun akurasinya.

B. Bentuk Kepala

Pellet umumnya diklasifikasi berdasarkan bentuk kepala, karena segi inilah yang berpengaruh amat besar pada daya-gunanya (performance). Ada 4 tipe dasar ;

1. WADCUTTER / FLAT HEAD ; Pellet dengan sisi luar yang tajam, umumnya dengan kepala rata/datar/papak yang dirancang untuk menghasilkan lubang maksimal yang sempurna pada kertas target untuk memudahkan penilaian (scoring) pada kompetisi. Akurasi terbaik pada 10 meter untuk semua senjata angin dengan berbagai kecepatan. Juga banyak disukai pemburu, karena memberikan daya-pukul (impact) yang sangat besar dan daya-tembus (penetration) yang terbatas. Cocok untuk ; kompetisi, testing/zeroing dan berburu hewan kecil dan lunak (seperti ; burung kecil, tupai, tikus, dsb) pada jarak dekat.

2. POINTED / SHARP; Kepala tajam/runcing, dirancang untuk kecepatan, daya-tembus dan akurasi maksimal pada tembakan jarak jauh. Bila digunakan pada jarak dekat, tembakan harus pada organ vitalnya (killing zone) seperti ; bagian kepala atau jantung/blad. Umumnya kurang berfungsi baik bila dipakai pada senjata angin model repeater. Cocok untuk ; pengendalian hama (pest-control) dan berburu hewan sedang dan besar yang berkulit tebal/keras (seperti ; musang, babi hutan, dsb).
  Pointed: ujungnya runcing : akurasi kurang,untuk penetrasi maximal pada hunting jarak pendek. Pada jarak jauh, koefisien hambatan udaranya sangat besar dan justru mengurangi energi pellet dan penetrasi


3. ROUND NOSE / DOMED ; Kepala bulat, asalnya dirancang dan menjadi populer sebagai pellet serba guna (all-round shooting). Kepalanya yang bulat dan aerodinamis memiliki tahanan angin yang rendah (melawan angin) sehingga meningkatkan kecepatan, akurasi, penetrasi dan membuat lintasan yang datar (flat trajectory). Cocok untuk ; segala jenis keperluan menembak pada umumnya dan metal silhouette/field target.


4. HOLLOW POINT ; Kepala lubang, dirancang untuk menghasilkan daya-pukul maksimal yang sepenuhnya dari semua jenis senjata angin. Akan membuat luka yang besar (expansion) pada saat kontak, tanpa penetrasi yang berlebihan. Makin tinggi kecepatannya, makin besar ekspansinya, seperti pada senjata angin magnum. Cocok untuk ; berburu hewan/hama kecil, burung besar, dsb. pada jarak yang tidak terlalu jauh.

Source : perbakin


Thursday, April 26, 2012

UNDANG-UNDANG PERBURUAN DI INDONESIA


Kutipan Mengenai Undang-undang Perbuuan di Indonesia

BAB  IV
AKTA BURU DAN IZIN BERBURU
Pasal  10
(1) Akta buru terdiri dari :
 a. akta buru burung;
 b. akta buru satwa kecil;
 c. akta buru satwa besar.
(2) Untuk memperoleh akta buru harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
 a. berumur minimal 18 tahun;
 b. telah lulus ujian memperoleh akta buru;
 c. membayar pungutan akta buru.
(3) Akta buru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat hal-hal
sebagai berikut :
 a. identitas pemburu;
 b. masa berlaku akta buru;
 c. golongan satwa buru.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai akta buru diatur oleh Menteri setelah
mendapat pertimbangan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 
Pasal  11
(1) Akta buru dapat diberikan kepada calon pemburu setelah yang
bersangkutan lulus ujian untuk memperoleh akta buru yang
diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia bersama
Departemen yang mengurus bidang kehutanan.

Untuk Lebih Lengkapnya silahkan Download disini

PERATURAN KAPOLRI MENGENAI SENAPAN ANGIN


KUTIPAN PASAL

I. pada BAB I Pasal 1 ayat 24
Senjata Api Olahraga adalah senjata api, pistol angin (air pistol), senapan
angin (air rifle), dan/atau airsoft gun yang digunakan untuk kegiatan olahraga
dan sifatnya tidak otomatis penuh (Full Automatic).

II. pada BAB II pasal 4 ayat
(1) Jenis senjata api olahraga, meliputi:
a. senjata api;
b. pistol angin (air Pistol) dan senapan angin (air Rifle); dan
c. airsoft gun.
(2) Senjata api digunakan untuk kepentingan olahraga:
a. menembak sasaran atau target;
b. menembak reaksi; dan
c. berburu.
(3) Pistol angin (air Pistol) dan senapan angin (air Rifle) digunakan untuk
kepentingan olahraga menembak sasaran atau target.

III. pada BAB III (PERSYARATAN) pasal 12 ayat 1:
(1) Persyaratan untuk dapat memiliki dan/atau menggunakan Pistol Angin (Air
Pistol) dan Senapan Angin (Air Rifle) untuk kepentingan olahraga sebagai
berikut:
a. memiliki kartu tanda anggota klub menembak yang bernaung di bawah
Perbakin;
b. berusia paling rendah 15 (lima belas) tahun dan paling tinggi 65 (enam
puluh lima) tahun;
c. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari
Dokter serta Psikolog; dan
d. memiliki keterampilan menembak yang dibuktikan dengan surat
keterangan yang dikeluarkan oleh Pengprov Perbakin.

namun pada BAB IV (PERIZINAN) pasal 20 ayat 2 dan 3:
(2) Permohonan izin untuk pemilikan dan penggunaan pistol angin (Air Pistol),
senapan angin (Air Rifle), dan Airsoft Gun, diajukan kepada Kapolda u.p.
Dirintelkam dengan tembusan Kapolres setempat, dengan dilengkapi
persyaratan:
a. Rekomendasi Pengprov Perbakin;
b. fotokopi surat izin impor dari Kapolri;
c. SKCK;
d. surat keterangan kesehatan dari dokter Polri;
e. surat keterangan psikologi dari psikolog Polri;
f. fotokopi KTA klub menembak yang bernaung di bawah Perbakin;
g. fotokopi KTP;
h. daftar riwayat hidup; dan
i. pasfoto berwarna dasar merah ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar
dan ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 lembar.
(3) Bagi pemilik senjata api olahraga yang telah memiliki paling banyak 2 (dua)
pucuk untuk setiap kelas yang dipertandingkan, dan akan mengganti dengan
senjata api lain yang sejenis, senjata api lama dihibahkan kepada atlet lain
yang memenuhi persyaratan atau diajukan untuk dimusnahkan.
LEBIH LENGKAP download disini


loading...

Monday, April 23, 2012

JENIS DAN TIPE SENAPAN ANGIN

Senapan tipe per/pegas

Senapan angin yang memakai per untuk memompa udara untuk mendorong proyektil. Untuk yang bertipe per, senapan angin dibagi dalam:
  • tipe under lever,
  • side lever, dan
  • patah laras.
Pembagian tipe tersebut berdasarkan cara per di tekan sehingga senapan dalam keadaan terkokang untuk siap tembak.


Senapan angin yang memakai gas dalam tabung yang termampatkan

Gas sudah dipompa terlebih dahulu sebelum senjata akan digunakan.
1. Menggunakan tabung Gas CO2 kecil yang mana proyekstil atau pelet di dorong menggunakan tekanan yang Gas CO2 dari dalam tabung, tekanan yang dihasilkan tidak terlalu besar, biasanya di pergunakan pada pistol atau senapan angin dengan jarak tembak pendek +/- 10m.Pellets yg digunakan biasanya tipe diabolo.

2. Menggunakan udara tekan biasa disebut PCP (Pre Charge Peneumatic) memiliki tekanan yang besar antara 2.000 - 3.000 psi, dapat melontarkan proyektil atau pellet sampai kecepatan > 1.000 fps biasa digunakan pada small or medium hunting. bisa menggunakan tipe pellets semua jenis termasuk tipe pile driver yg membutuhkan tekanan angin tinggi di atas 1500psi untuk menghasilkan daya lontar peluru yg optimum.


Senapan tipe pompa

Senapan angin yang memakai pompa (pump action) untuk memampatkan udara lalu dilepas untuk melontarkan proyektil. Sedangkan untuk tipe pompa ada dua tipe cara pelepasan angin, yaitu :
  • Knock open valve dan
  • Dumping system
pada sistem Knock Open Valve digunakan pemukul/hammer seperti senjata api biasa pada bagian dalam dan untuk yang eksternal digunakan pelatuk yang mirip dengn pistol colt.Untuk Dumping system menggunakan klep yg dapat terbuka penuh pada saat trigger /pelatuk terpicu.Contoh senapan angin yg menggunakan Knock open valve yaitu Benyamin Sheridan,Titan,Falcon,Kalong,Kuda (dua terakhir lokal)dan untuk Dumping system yaitu Sharp Dragon,Innova,Ace,Shapto(lokal) Biasanya pada industri senapan angin dibeberapa negara menyamakan peraturannya mirip dengan senjata api. dan untuk mencegah senapan angin yang diproduksi secara rumahan/home industri di selewengkan pemerintah beberapa negara membatasi panjang laras terpendek yaitu minimal 45 cm/18" dari ruang proyektil untuk senjata api dan 12" untuk senapan angin.


Sunday, April 22, 2012

SEJARAH SENAPAN ANGIN

PENDAHULUAN

Senapan angin adalah senapan yang menggunakan prinsip pneumatik yang menembakkan proyektil dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas tertentu yang dimampatkan. Senapan angin biasanya digunakan untuk olahraga dan berburu binatang kecil seperti burung dan tupai, ukuran peluru yang dipakai biasanya juga tidak terlalu besar yaitu ukuran kaliber .177 atau 4,5 mm dan 5,5 mm biasanya terbuat dari bahan timah, meskipun begitu senapan ini bisa membunuh manusia kalau prosedur pemakaiannya keliru atau disalahgunakan.

SEJARAH


Senapan angin dikembangkan pada saat Amerika Serikat sedang mengalami perang kemerdekaan melawan Inggris. Dikembangkan juga lebih lanjut pada saat perang sipil di Amerika bergejolak. Pada saat itu senapan angin dapat membunuh seekor anak sapi/lembu dalam jarak tembak 10 meter dibagian kepala. Mengenai jarak tembak, bergantung pada jenis senapan angin. Untuk yang bertipepegas memiliki jarak tembak efektif 30 hingga 40 meter (tergantung bahan dan kualitas pegas), untuk tipe pompa jarak tembak efektifnya adalah 40 meter(tergantung kekuatan memompa) dan tipe gas memiliki jarak tembak efektif 60 meter.
Namun penggunaan senapan ini di posisikan untuk senapan target maupun buru dengan ukuran smallgame, penggunaan di luar itu dianggap suatu kegiatan yang diluar ketentuan.